30 persen listrik yang diproduksi PLTA Kayan akan difungsikan untuk menopang kebutuhan energi di Kalimantan.
PT Kayan Hidro Energi (KHE) akan segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terbesar berkapasitas 9.000 megawatt (MW) di Sungai Kayan, Kalimantan Utara.
Rencananya, PLTA tersebut akan diproyeksikan untuk melistriki Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional yang akan dibangun di Tanah Kuning.
Untuk memulai konstruksinya, PT KHE telah menjalin kerjasama dengan dua unit usaha milik BUMN yakni PT Adhi Karya dan Pelabuhan Indonesia IV untuk berpartisipasi dalam konstruksi salah satu proyek strategis nasional di Kaltara tersebut.
Selain itu, unit usaha BUMN lain yakni PLN juga dikabarkan ikut join dalam investasi di PLTA Kayan, bahkan keterlibatan PLN dalam proyek tersebut telah dibicarakan di tingkat Kementerian BUMN.
Mengintip keterlibatan PLN dalam investasi di PLTA Kayan
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie menyebutkan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menjalin komunikasi dengan investor utama PLTA Kayan yakni PT Kayan Hidro Energi.
Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa PLN dan PT kayan Hidro Energi akan menjalin kerjasama dengan skema bisnis to bisnis.
Listrik yang diproduksi oleh PLTA Kayan akan dijual murah kepada PLN untuk disalurkan ke penduduk Kalimantan.
Adapun sebagiannya lagi akan disalurkan ke KIPI di Tanah Kuning atau perusahaan lain yang membutuhkan pasokan listrik yang besar.
Sokongan listrik ke KIPI diharapkan dapat mendorong pertumbuhan roda ekonomi di Kaltara. Selain itu, pembangunan PLTA Kayan juga akan membuka peluang lapangan kerja yang besar, sehingga ekonomi masyarakat akan dapat meningkat.
Irianto menambahkan, pihak Pemprov Kaltara juga tidak menutup kemungkinan bakal ikut join dalam investasi tersebut. Akan tetapi, untuk dapat berpartisipasi, pihak Pemprov terlebih dahulu harus mempersiapkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Kalau bicara bisnis kita ikut investasi. Minimal kita diberi saham goodwill. Tetapi, itu tetap bayar, artinya kalau perusahaan untung, kita ambil untuk dibayarkan investas,” papar Irianto, Selasa (27/8/2019). Seperti dikutip dari bisnis.com.
Sebelumnya, Direktur Operasional PT Kayan Hidro Energi Khaerony mengatakan bahwa pihaknya telah menjalin kerjasama dengan PT PLN.
“Kami sudah teken MoU dengan PLN. Jadi kalau jual listrik ke PLN kami siap, diberi wilayah usaha kami siap. Yang jelas kami akan melistriki kawasan industri,” ungkap Khaerony pada Rabu (21/8/2019). Seperti dilansir dari Kontan.co.id.
Untuk komposisinya, listrik yang dihasilkan oleh PLTA Kayan akan didistribuskan ke Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional sebanyak 70 persen. Sedangkan sisanya sebesar 30 persen akan digunakan untuk menopang kelistrikan di Kalimantan.