PLTA Kayan dan PLTA Lain Siap Dibangun di Kaltara

Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara sebentar lagi akan memiliki PLTA terbesar di Indonesia, yakni PLTA Kayan.

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) jadi salah satu kunci kemandirian energi di Indonesia. Selama ini, Indonesia masih mengandalkan sumber energi berbahan bakar fosil. Meski begitu, Indonesia mulai mencari sumber energi alternatif lain, yaitu melalui PLTA. Saat ini, Indonesia juga sedang membangun PLTA terbesar yang akan memecahkan rekor se-Asia, yakni PLTA Kayan.

PLTA Kayan akan dibangun di Kalimantan Utara. Pembangkit listrik tenaga air Kayan akan memanfaatkan aliran Sungai Kayan. Kapasitas yang dimiliki PLTA Kayan diperkirakan mencapai 9.000 MW. Dengan kapasitas listrik sebesar itu, diperkirakan kebutuhan listrik di Kalimantan akan tercukupi.

Tidak hanya PLTA Kayan, Kaltara akan bangun PLTA Lain

PLTA Kayan akan manfaatkan air Sungai Kayan (jawapos.com)

Sungai di Kalimantan Utara jadi salah satu aset Pemprov Kaltara di bidang energi. Hal ini dibuktikan dengan gencarnya pembangunan PLTA di Kaltara. Saat ini, PLN Unit Induk Pelayanan Wilayah Kaltimra juga sedang mengkaji pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Kajian pembangunan PLTA mencakup beberapa tempat di Kalimantan Utara, yakni PLTA Kelay dan PLTA Tabang.

Dilansir dari bisnis.com, kapasitas listrik yang dihasilkan kedua PLTA berkisar 300 hingga 400 MW. “Kapasitasnya sekitar 300 – 400 megawat. Itu ada di RUPTL PLN Kaltimra,” ujar Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN, Machnizon, Rabu (26/6/2019).

Sebelumnya, wilayah Kalimantan sendiri baru memiliki satu PLTA, yakni di Riam Kanan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Padahal kebutuhan energi dan potensi sungai di Kalimantan sangat besar, termasuk di Kalimantan Utara.

PLTA Ir Pangeran Mohammad Noor yang membendung Sungai Riam Kanan berkapasitas 30 MW. Pembangkit tersebut dibangun dari dana rampasan perang Jepang dan diresmikan beroperasi pada 1973 oleh Prresiden Soekarno.

Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN tersebut juga memastikan bahwa nantinya, pengadaan listrik ini tidak menargetkan pasar rumah tangga. Justru nanti menyasar industri.

Sasaran pasar PLTA di Kaltara didasarkan pada jumlah penduduknya. Saat ini, kata Machnizon, jumlah penduduk Kaltara berkisar 650.000 jiwa dan menyebar di kampung-kampung yang jauh dan terpisah. Machnizon menilai, Kalimantan Utara memang bukan pasar potensial listrik rumah tangga. PLN melayaninya dengan menyebar banyak pembangkit tenaga diesel.

“Berikutnya, PLTA ini juga untuk mendukung interkoneksi Kalimantan,” kata Machnizon lagi.

Meski dua PLTA tidak menyasar rumah tangga, PLTA Kayan diproyeksi mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga secara keseluruhan di Kaltara. Pembangunan PLTA Kayan akan ditangani langsung oleh dua BUMN Indonesia, yaitu PT Adhi Karya dan PT Pelabuhan Indonesia IV.