Penanaman Padi Ekstra: Strategi Kementerian Pertanian Menghadapi Kekeringan

Penanaman padi telah dimulai sejak bulan September dan diharapkan akan dipanen pada bulan Desember. (Beritasatu.com)

Kementerian Pertanian Indonesia telah meluncurkan inisiatif penanaman padi yang ambisius, menargetkan penanaman seluas 310 ribu hektare lahan tambahan sebagai langkah persiapan menghadapi fenomena cuaca El Nino. Inisiatif ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional (Gernas) yang bertujuan untuk mengamankan persediaan beras dalam negeri.

Menurut Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi memaparkan sebanyak 310 ribu hektare lahan tambahan sudah ditanami hingga malam Minggu lalu. Penanaman ini telah dimulai sejak bulan September dan diharapkan akan dipanen pada bulan Desember. Suwandi juga menjelaskan bahwa lahan yang telah ditanami padi telah disiapkan dengan rinci, termasuk lokasi petani, kelompok tanaman, dan koordinat yang jelas.

Sementara itu, sisanya akan ditanam pada bulan Oktober dengan target panen pada bulan Januari tahun depan. Pemanfaatan lahan tambahan ini melibatkan lahan-lahan yang biasanya tidak digunakan untuk pertanian dan membutuhkan sumber air yang memadai.

Gerakan Nasional Penanganan Dampak El Nino bertujuan untuk menghadapi ancaman kelangkaan beras akibat penurunan produksi akibat iklim kering El Nino. Lahan tambahan seluas 500 ribu hektare persawahan telah disiapkan di 10 provinsi, terdiri dari 6 provinsi utama (Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan) serta 4 provinsi pendukung (Lampung, Banten, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat).

Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menghadapi perubahan iklim dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup untuk masyarakat Indonesia. Dengan peningkatan produksi padi ini, diharapkan dapat mengatasi dampak negatif El Nino pada sektor pertanian.