Pemerintah Batal Impor Beras dari China: Alternatif Myanmar, Thailand, dan Vietnam

Tawaran China bagai angin segar untuk kebutuhan beras Indonesia, namun faktor harga jadi penentu utama dalam keputusan pemerintah untuk mencari pemasok alternatif. (Tribunnews.com)

Pada Rabu (29/11), Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengumumkan bahwa pemerintah Indonesia membatalkan rencana impor beras 1 juta ton dari China karena harga yang dianggap terlalu mahal. Sebagai alternatif, pemerintah berencana mengimpor beras dari negara-negara seperti Myanmar, Thailand, dan Vietnam.

Menurut Arief, China tidak memenuhi persyaratan harga yang diinginkan oleh pemerintah Indonesia, sehingga keputusan diambil untuk mencari pemasok lain. “Enggak ada (dari China). Enggak masuk harganya. Enggak (jadi dari China), dari Myanmar malahan,” ujar Arief di Istana Kepresidenan.

Arief menyatakan bahwa sebanyak 100 ribu ton impor beras dari Myanmar sebagai bagian dari total kuota beras impor tambahan tahun ini sebanyak 1,5 juta ton. Dari total kuota tersebut, sebanyak 1 juta ton beras impor sudah masuk, dengan mayoritas berasal dari Thailand dan Vietnam. “Paling besar dari Vietnam sama Thailand Sekitar 40 : 40, sisanya 20 dari negara lain. Jadi 80 persen dari Vietnam dan Thailand,” tambah Arief.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengumumkan bahwa China telah menawarkan bantuan sebanyak 1 juta ton beras kepada Indonesia. Namun, setelah evaluasi lebih lanjut, pemerintah memutuskan untuk tidak melanjutkan impor beras dari China.

Meskipun tawaran China disambut baik sebagai angin segar untuk kebutuhan beras Indonesia, faktor harga menjadi penentu utama dalam keputusan pemerintah untuk mencari pemasok alternatif. Dengan fokus pada impor dari Myanmar, Thailand, dan Vietnam, pemerintah berharap dapat memastikan ketersediaan beras yang cukup untuk menghadapi masa paceklik El Nino dan menutupi kebutuhan domestik.

Demikian informasi seputar batalnya impor beras dari luar negeri. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Philippinestuffs.com.