Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya meningkatkan penggunaan kendaraan listrik melalui program “Green Mobility Indonesia”. Program ini bertujuan untuk mempromosikan transportasi ramah lingkungan dengan target mencapai 150 ribu unit motor listrik konversi pada tahun 2024.
Program “Green Mobility Indonesia” juga mencakup pengembangan infrastruktur untuk kendaraan listrik, seperti stasiun pengisian daya (SPD). Pemerintah Indonesia memberikan insentif bagi pemilik kendaraan bermotor untuk mengkonversi kendaraan mereka menjadi kendaraan listrik. Insentif tersebut termasuk pembebasan pajak kendaraan dan bea balik nama (BBN) serta pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Selain kendaraan listrik pribadi, pemerintah juga akan mengembangkan kendaraan listrik untuk transportasi umum, seperti bus listrik dan kereta listrik. Pemerintah berencana meluncurkan program pembangunan SPD di 60 kota pada tahun 2022. Namun, pengembangan kendaraan listrik di Indonesia masih dihadapkan dengan beberapa tantangan, seperti harga yang masih tinggi dan ketersediaan infrastruktur yang masih terbatas.
Dalam rangka mendorong penggunaan kendaraan listrik, pemerintah juga berupaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas udara. Program “Green Mobility Indonesia” diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan mengurangi ketergantungan Indonesia pada bahan bakar fosil.
Kementerian ESDM bersama dengan kementerian terkait dan pihak swasta terus berkoordinasi untuk mengembangkan program-program terkait transportasi ramah lingkungan. Meskipun masih dihadapkan dengan beberapa tantangan, pemerintah tetap optimis dapat mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia melalui program-program seperti “Green Mobility Indonesia”.