Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023. Berdasarkan data tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara year on year (yoy) sebesar 5,03%, menunjukkan kondisi ekonomi yang masih stabil. Namun, jika dilihat secara kuartalan (qtq), pertumbuhan ekonomi terkontraksi sebesar 0,92% dibandingkan dengan kuartal I-2022.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud mengatakan bahwa kontraksi pada kuartal I merupakan hal yang lazim terjadi setiap tahunnya. Sedangkan jika dilihat dari proyeksi ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 diperkirakan sebesar 4,94% yoy.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2023 Diprediksi Turun Sebesar 1% Secara Qtq
Menurut Rachman, penurunan tersebut terutama disebabkan oleh inflasi yang relatif tinggi dan risiko perlambatan ekonomi global yang sedikit menghambat aktivitas konsumsi, investasi, dan ekspor. Pertumbuhan ekonomi secara kuartalan juga diperkirakan turun sebesar -1% qoq dibandingkan dengan pertumbuhan di kuartal IV-2022.
Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2023 akan didorong oleh perbaikan konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekspor. Namun, pertumbuhan ekspor berpotensi melambat, meskipun masih tumbuh relatif kuat.
Assuaibi juga menyebutkan bahwa kinerja konsumsi rumah tangga yang tidak setinggi harapan, terutama di kalangan masyarakat yang berhubungan dengan komoditas, serta normalisasi harga komoditas yang memengaruhi daya beli masyarakat juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya data ini, pemerintah perlu mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi Ekonomi Indonesia secara keseluruhan, terutama dalam menekan inflasi dan meningkatkan konsumsi rumah tangga serta ekspor. Hal ini akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang Indonesia.