Pemilu Sebagai Peluang Bisnis: Industri Percetakan Indonesia Meraih Keuntungan 100 Persen

Dikabarkan bahwa 46 perusahaan percetakan yang terdaftar dan memenuhi syarat untuk mengikuti tender Pemilu. (MediaIndonesia.com)

Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia bukan hanya menjadi momentum demokrasi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi sektor industri percetakan. Ketua Umum Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI), Ahmad Mughira Nurhani menyatakan bahwa industri percetakan dapat meraih keuntungan hingga 100 persen berkat Pemilu. Namun, tidak semua perusahaan percetakan dapat ikut serta dalam tender Pemilu.

Menurut Mughira, saat ini hanya ada 46 perusahaan percetakan yang terdaftar dan memenuhi syarat untuk mengikuti tender Pemilu. Khususnya, perusahaan percetakan yang dilengkapi dengan mesin dan fasilitas yang memadai. Hal ini diungkapkan dalam keterangan tulis pada Rabu (15/11/2023).

Mughira menjelaskan bahwa terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh industri percetakan yang ingin mengikuti tender Pemilu. Salah satunya adalah memiliki tempat yang cukup besar untuk menyimpan barang cetakan. Pentingnya ruang penyimpanan yang luas ini terkait dengan kebutuhan menjaga kerahasiaan formulir kebutuhan calon legislatif.

“Minimal harus memiliki kapasitas menyimpan barang sebesar 200 meter persegi karena perlu tempat untuk menyimpan kertas yang sudah dicetak sebelum di-packing,” ujar Mughira.

Tak hanya itu, perusahaan percetakan yang berpartisipasi dalam tender Pemilu juga diharuskan memiliki kemampuan teknis dan infrastruktur yang memadai. Meskipun persyaratan tersebut mungkin menjadi tantangan bagi sebagian industri percetakan, namun peluang untuk meraih keuntungan signifikan tetap terbuka lebar.

Selain sebagai ajang bisnis lokal, industri percetakan Indonesia juga menarik perhatian internasional. Hal ini terbukti dengan ketertarikan Messe Düsseldorf, penyelenggara pameran Drupa yang merupakan yang terbesar di dunia dalam industri percetakan dan pengemasan.

Pameran Drupa, yang diadakan setiap empat tahun sekali, menjadi platform utama bagi perusahaan-perusahaan percetakan untuk memamerkan mesin-mesin dan teknologi percetakan terkini. Pameran ini mencakup berbagai media cetak, mulai dari koran, majalah, hingga produk percetakan lainnya. Dengan lebih dari 135 ribu meter persegi ruang pameran yang telah dipesan dan partisipasi dari sekitar 1.400 peserta dari 48 negara, Drupa menjadi peluang emas bagi industri percetakan Indonesia untuk memperluas jangkauan bisnisnya secara global.

Secara keseluruhan, pemilihan umum di Indonesia tidak hanya menjadi panggung demokrasi, tetapi juga membuka peluang bisnis yang besar bagi industri percetakan. Dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan, perusahaan percetakan dapat meraih kesuksesan tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga di panggung internasional.

Demikian informasi seputar keuntungan besar industri percetakan menjelang Pemilu 2024. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Philippinestuffs.com.