Pembangunan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia Penuh Tantangan dan Sering Dijegal Eropa

Ekosistem kendaraan Listrik di Indonesia penuh akan tantangan dari Uni Eropa. (Sindonews.com)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbagi kisah mengenai perjalanan panjang dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Selama lima tahun terakhir, pemerintahannya menghadapi berbagai tantangan dan gugatan, baik dari dalam maupun luar negeri. Namun, kini Jokowi optimis bahwa upaya tersebut mulai menampakkan hasil yang nyata, dengan hadirnya pabrik baterai dan kendaraan listrik di tanah air.

Dalam peresmian pabrik bahan baterai milik PT BTR New Energy Material di Kendal, Jawa Tengah, Jokowi menegaskan bahwa rencana besar untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia mulai terwujud.

“Rencana yang sudah kita putuskan beberapa tahun yang lalu untuk membangun sebuah ekosistem besar kendaraan listrik satu per satu mulai kelihatan nyata dan betul-betul sudah ada di negara kita Indonesia,” ujarnya pada Rabu (7/8).

Salah satu langkah awal dalam membangun ekosistem ini adalah kebijakan pemerintah yang melarang ekspor nikel mentah, bahan baku utama untuk baterai kendaraan listrik. Kebijakan ini sempat menuai banyak pro dan kontra, bahkan Indonesia harus menanggung kerugian sebesar Rp20 triliun akibat penurunan pemasukan dari ekspor nikel.

Namun, Jokowi meyakini bahwa keputusan tersebut akan memberikan nilai tambah yang jauh lebih besar bagi perekonomian Indonesia. Terbukti, nilai ekspor nikel yang sudah diolah kini melonjak menjadi Rp510 triliun. “Dari yang sebelumnya sekitar Rp33 triliun melompat jadi kira-kira Rp510 triliun, lompatan sangat besar sekali,” paparnya.

Meski menghadapi gugatan dari Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait kebijakan larangan ekspor nikel, Jokowi tetap teguh. Ia memastikan bahwa larangan tersebut demi kepentingan nasional, dan Indonesia tidak bisa didikte oleh negara manapun. Meskipun Indonesia sempat kalah dalam gugatan tersebut, Jokowi memastikan ekosistem kendaraan listrik tetap dibangun.

“Saya sampaikan pada menteri maju terus, digugat kalah, banding. Nanti nggak tahu kalah lagi, tapi kita sudah punya industri ekosistem besar dari EV maupun EV baterai sudah kita miliki,” tegasnya.

Dengan ekosistem kendaraan listrik yang semakin kuat dan terintegrasi, Indonesia kini berada di jalur yang tepat menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Jokowi berharap bahwa pencapaian ini akan menjadi fondasi bagi pengembangan lebih lanjut dalam industri kendaraan listrik di tanah air.

Demikian informasi seputar ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Philippinestuffs.Com.