PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola gerai KFC Indonesia, melaporkan kerugian bersih yang signifikan pada semester I 2024. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis pada Kamis, 1 September 2024, perusahaan mencatat rugi bersih sebesar Rp348,83 miliar.
Angka itu mengalami lonjakan yang sangat tajam, yaitu 6.173,92% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang hanya mencapai Rp5,56 miliar.
Penurunan pendapatan menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap kerugian ini. Pada semester I 2024, KFC Indonesia hanya mencatat pendapatan sebesar Rp2,48 triliun, yang berarti terjadi penurunan dari pendapatan Rp3,11 triliun yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan ini menandai adanya tantangan besar yang dihadapi perusahaan dalam mempertahankan basis pelanggan dan mengelola operasional secara efisien.
Selain itu, beban pokok penjualan juga mengalami perubahan, meskipun tidak sebesar penurunan pendapatan. Pada semester I 2024, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp1,05 triliun, turun tipis dari Rp1,14 triliun pada semester I 2023. Meskipun terjadi penurunan pada beban pokok penjualan, hal ini belum mampu menutupi dampak negatif dari penurunan pendapatan secara keseluruhan.
Dari sisi aset, KFC Indonesia juga mengalami sedikit penurunan. Total aset perusahaan pada semester I 2024 tercatat sebesar Rp3,96 triliun, turun sedikit dibandingkan semester I 2023 yang mencapai Rp3,91 triliun.
Penurunan ini beriringan dengan penurunan ekuitas perusahaan, yang pada semester I 2024 hanya mencapai Rp467,11 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan Rp723,87 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, total liabilitas perusahaan pada semester I 2024 tercatat sebesar Rp3,50 triliun, terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp1,94 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp1,55 triliun.
Kinerja keuangan KFC Indonesia yang mencatatkan kerugian besar ini menjadi sinyal bagi manajemen untuk mengevaluasi strategi bisnisnya di tengah persaingan industri makanan cepat saji yang semakin ketat dan perubahan perilaku konsumen di Indonesia.
Demikian informasi seputar kerugian KFC Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Philippinestuffs.Com.