
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong Inpex Masela, Ltd untuk segera menyelesaikan proses jual beli gas Blok Masela. Melalui Head of Agreement (HoA), SKK Migas menargetkan agar kesepakatan ini dapat terlaksana pada Juni tahun ini.
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto menjelaskan bahwa gas Blok Masela akan dipasarkan untuk kebutuhan domestik, antara lain untuk PT PLN (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
“Inpex merencanakan untuk memasarkan gasnya pada Juni mendatang. Kami berharap perjanjian jual beli gas dengan pihak domestik dapat segera ditandatangani pada acara Indonesia Petroleum Association (IPA) bulan depan,” ujar Djoko dalam konferensi pers di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Rabu (9/4).
Proses negosiasi antara SKK Migas dan Inpex Masela untuk jumlah total gas yang akan dimasukkan dalam perjanjian jual beli gas (PJBG) masih berlangsung. Djoko mengungkapkan, produksi gas Inpex saat ini tercatat sekitar 1.200 mm, dan sementara itu, sekitar 200 mm di antaranya diprioritaskan untuk pasar domestik.
Selain itu, Djoko menargetkan Final Investment Decision (FID) untuk proyek gas Blok Masela akan selesai pada pertengahan tahun depan. Keputusan ini menjadi titik awal pembangunan lebih lanjut dari proyek LNG Abadi di Blok Masela.
“Kita harapkan FID bisa tercapai pada pertengahan tahun depan, sebagai langkah awal bagi pembangunan proyek ini,” tambahnya.
Sebelumnya, Inpex Masela mendapatkan Surat Peringatan Pertama (SP-1) dari Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, karena keterlambatan dalam penyelesaian Front End Engineering and Design (FEED). Meskipun demikian, Inpex berusaha mengejar target penyelesaian FEED di tahun ini untuk mendukung kelancaran proyek LNG ini.
Demikian informasi seputar jual beli gas Blok Masela. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Philippinestuffs.Com.