Tokopedia baru-baru ini mengumumkan penutupan bisnis gudang pintar yang dikenal dengan nama ‘Dilayani Tokopedia’. Layanan fulfillment bisnis gudang Tokopedia diluncurkan pada Maret 2022 dengan konsep yang mirip dengan Fulfillment by Amazon (FBA).
Dalam model itu, penjual dapat mengirimkan stok barang mereka ke gudang Tokopedia, dan perusahaan akan menangani seluruh proses mulai dari penyimpanan, pengemasan, hingga pengiriman barang ke pembeli.
Namun, layanan yang diharapkan dapat mengoptimalkan efisiensi e-commerce di Indonesia ini tidak bertahan lama. Pada Jum’at (15/08/25), Tokopedia resmi menutup operasional ‘Dilayani Tokopedia’ setelah kurang dari tiga tahun beroperasi.
Hal ini juga diikuti dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan yang selama ini menangani layanan bisnis gudang Tokopedia. Penutupan gudang ini menjadi bagian dari evaluasi prioritas bisnis Tokopedia, yang kini fokus pada langkah-langkah baru dalam mengembangkan ekosistem e-commerce-nya.
Meskipun keputusan ini mengundang pertanyaan, Tokopedia tetap berusaha memperkuat bisnis e-commerce utama mereka. Perusahaan yang kini dimiliki mayoritas oleh TikTok ini tampaknya sedang menyesuaikan strategi bisnisnya seiring dengan akuisisi yang dilakukan pada Januari 2024.
Akuisisi itu memberikan TikTok kendali besar di Tokopedia, yang kini menjadi entitas gabungan, dan memungkinkan TikTok untuk mengoptimalkan layanan TikTok Shop di Indonesia, terutama setelah adanya regulasi yang melarang e-commerce langsung melalui aplikasi media sosial.
Penutupan bisnis gudang Tokopedia menunjukkan bahwa perusahaan ini sedang melakukan evaluasi dan perubahan prioritas untuk memperkuat ekosistem e-commerce mereka.
Meskipun ‘Dilayani Tokopedia’ tidak berhasil bertahan, langkah ini menjadi bagian dari strategi baru Tokopedia untuk fokus pada potensi besar yang ditawarkan oleh TikTok Shop dan platform e-commerce lainnya.
Demikian informasi seputar bisnis gudang Tokopedia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Philippinestuffs.Com.