PLN Gemborkan Startup Energi: Menuju Net Zero Emissions 2060 dengan Kolaborasi Inovatif

PLN berencana untuk menjadi episentrum startup energi dan lebih dari sekadar kWh dengan melibatkan diri dalam inisiatif-inisiatif strategis. (catalyst.pln.co.id)

PLN (Persero) kini membuka pintu kerjasama dengan startup energi sebagai langkah strategis untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. Kerjasama ini diharapkan tidak hanya mendukung efisiensi dan efektivitas penggunaan energi, tetapi juga mendorong perkembangan energi terbarukan di Indonesia. Dalam acara “Startup Day Connext” berjudul ‘Spark The Future: PLN as The Epicentrum for Energy Startups’, yang diadakan di Jakarta pada Selasa, 12 Desember, PLN menegaskan posisinya sebagai episentrum startup energi dan lebih dari sekadar kilowatt-hour (kWh) dalam negeri.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa ekosistem PLN memiliki perputaran uang mencapai Rp600 triliun setiap tahun. Dia berharap bahwa startup yang terlibat dalam program PLN Connext dapat menjadi bagian integral dari ekosistem ini melalui kemitraan yang produktif dan inovatif dengan PLN.

“Acara hari ini adalah bagaimana kita bisa terus memperluas skala yang sudah ada di PLN. Ide dan inovasi dari startup ini akan menjadi berkah bagi PLN dan sekaligus membangun kapasitas nasional, menggunakan produk nasional tanpa impor, dan menciptakan lapangan kerja,” ungkap Darmawan.

Program ini melibatkan kolaborasi dalam tiga kategori krusial, yaitu fokus pada pelanggan dan ekosistem pintar, energi alternatif, dan model ekonomi berbagi. Tujuan dari ketiga kategori tersebut adalah untuk menggali inovasi teknologi yang mendukung mitigasi perubahan iklim melalui pemanfaatan sumber energi baru terbarukan.

Pada tahun 2024, PLN berencana untuk menjadi episentrum startup energi dan lebih dari sekadar kWh dengan melibatkan diri dalam inisiatif-inisiatif strategis. Ini termasuk pembentukan komunitas startup energi dan lebih dari sekadar kWh, eksplorasi dan komunikasi dengan startup energi global, dan kelanjutan dari program akselerasi kolaborasi dan inkubasi dengan startup.

Darmawan menekankan bahwa melalui gabungan solusi teknologi dari startup dan kekuatan aset, jaringan, dan sumber daya PLN Grup, serta sektor swasta dan pemerintahan lainnya, diharapkan terbentuklah simbiosis mutualisme yang akan mendorong kemajuan Indonesia.

PLN Grup, sebagai pemimpin transisi energi, telah menjajaki potensi kolaborasi dengan lebih dari 30 startup dalam setahun ini. Saat ini, PLN fokus pada program “Accelerated Renewable Energy Development” sebagai langkah menuju pencapaian NZE pada tahun 2060.

PLN yakin bahwa program ini akan memicu pertumbuhan ekonomi yang signifikan, di mana perusahaan startup di sektor energi dapat menjadi pionir dalam memanfaatkan momentum pertumbuhan ini. Meskipun Indonesia telah melahirkan decacorn (valuasi pasar/nilai US$10 Milyar) dalam sektor lain, belum ada satu pun perusahaan di sektor energi yang mencapai status ini.

Darmawan berharap program ini akan menjadi inkubator yang mendorong lahirnya lebih banyak unicorn di sektor energi, mendukung perkembangan “Accelerated Renewable Energy Development” di Indonesia.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria menyatakan dukungan penuh pemerintah terhadap pembentukan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan startup di Indonesia. Indonesia, sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak keenam di dunia dan terbanyak kedua di Asia Tenggara, memiliki potensi besar dengan pertumbuhan internet yang tinggi, indeks daya saing yang menjanjikan, dan ekonomi yang kuat.

Kementerian BUMN juga turut berperan dalam membentuk ekosistem yang sehat untuk startup. Tedi Bharata, Deputi Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, menekankan pentingnya menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi dan teknologi sebagai bagian integral dari transformasi BUMN.

PLN tidak hanya membuka peluang kerjasama, tetapi juga meluncurkan komunitas ‘Startup Energi dan Beyond kWh’. Melalui komunitas ini, PLN akan menyediakan saluran komunikasi eksklusif yang memungkinkan startup menjalin hubungan dan kolaborasi dalam pengembangan bisnis, dengan harapan dapat mendorong lahirnya perusahaan rintisan unicorn.

Ketua Nexticorn Foundation, Rudiantara mengakui peran strategis PLN sebagai economic power house atau inkubator bagi startup. Dia berharap kontribusi PLN dapat menjadi pemicu munculnya banyak unicorn baru di Indonesia, dan melihat bahwa investasi sudah tersedia, yang perlu dilakukan adalah menciptakan model bisnis yang menarik bagi investor.

Dengan langkah-langkah ini, PLN dan startup energi berkolaborasi dalam upaya bersama untuk membentuk masa depan energi Indonesia yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Semoga kerjasama ini dapat menjadi dorongan untuk lahirnya inovasi-inovasi baru yang akan membawa Indonesia menjadi pemimpin dalam transisi energi global.

Demikian informasi seputar upaya PLN untuk mengembangkan startup PLN di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Philippinestuffs.com.