Pertumbuhan Ekonomi Global Menghadapi Risiko Perlambatan, Indonesia Bakal Kena Badai Krisis?

Pertamaumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi bakal tetap kuat dan berkelanjutan mesikpun ekonomi global melambat. (Headline.com)

Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan peringatan mengenai meningkatnya ketidakpastian dalam perekonomian global. Hal ini terjadi akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi serta kenaikan suku bunga acuan di negara-negara maju. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi global cenderung melambat dengan tingkat risiko yang lebih tinggi di Amerika Serikat (AS) dan China. Proyeksi pertumbuhan ekonomi global diperkirakan sebesar 2,7% dengan risiko perlambatan terutama di AS pada tahun 2024 dan di China saat ini.

Namun, Perry menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat dan berkelanjutan. Hal ini didukung oleh permintaan domestik yang meningkat, kinerja ekspor yang positif, dan kelanjutan kebijakan hilirisasi.

Peningkatan konsumsi rumah tangga juga terus berlanjut berkat peningkatan mobilitas, perbaikan ekspektasi pendapatan, dan pengendalian inflasi yang baik. Selain itu, sektor pariwisata juga mengalami perbaikan seiring dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2023 tetap berada dalam kisaran proyeksi 4,5-5,3%.

Perry juga mengungkapkan prediksi bahwa suku bunga acuan di AS atau Fed Fund Rate kemungkinan akan naik menjadi 5,5% pada bulan Juli 2023. Hal ini didasarkan pada analisis terhadap pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell, dan anggota bank sentral AS lainnya.

Meskipun The Fed baru-baru ini menahan suku bunga acuan pada level 5,0-5,25%, mereka memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali pada tahun ini. Kenaikan ini dipicu oleh tingginya tingkat inflasi di AS yang disebabkan oleh ketidakstabilan pasokan, terutama di sektor jasa. Namun, kebijakan pembatasan imigrasi di AS juga telah mengakibatkan keterbatasan pasokan tenaga kerja.

Perry menjelaskan bahwa kenaikan suku bunga tidak cukup untuk mengendalikan inflasi karena permintaan yang tinggi terutama di sektor jasa. Oleh karena itu, dibutuhkan waktu yang lebih lama bagi kenaikan suku bunga acuan untuk menurunkan tingkat inflasi. Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, Bank Indonesia akan terus mengawasi perkembangan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri serta melindungi kepentingan masyarakat Indonesia.

Artikel ini membahas peringatan dari Bank Indonesia mengenai ketidakpastian dalam perekonomian global dan dampaknya terhadap Indonesia. Di dalam artikel ini, dijelaskan tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi global, kondisi ekonomi Indonesia yang tetap baik, serta proyeksi suku bunga acuan di AS. Artikel ini memberikan informasi yang relevan dan bermanfaat bagi pembaca yang tertarik dalam perkembangan ekonomi global dan nasional.