Profil Lukas Limanjaya menarik untuk dikenali sebagai Co-Founder KLAM Counseling. Nama KALM sendiri sudah tidak asing lagi, khususnya generasi milenial dan gen Z yang aktif di media sosial dan tertarik mengikuti soal psikologi atau kesehatan mental.
Lukas Limanjaya bersama rekannya menghadirkan layanan atau platform bagi orang-orang yang ingin mengatasi masalah kesehatan jiwa. Mengingat saat ini masalah kesehatan mental tengah menjadi isu serius, hadirnya layananan berperan penting sebagai wadah atau tempat untuk membangun kesejahteraan mental melalui bantuan profesional.
Lantas seperti apa profil Lukas Limanjaya dan sekilas mengenai perusahaan KALM Counseling, mari simak artikel ini yang akan membahasnya.
Profil Lukas Limanjaya Co-Founder KALM Counseling
Lukas Limanjaya adalah salah satu Co-Founder dari KALM Counseling, startup yang bergerak di pelayanan kesehatan mental. Lukas Limanjaya sendiri memiliki background di bidang bisnis dan konseling yang ia dapatkan dari studi di luar negeri.
Lukas Limanjaya menempuh pendidikan Bachelor of Commerce (BCom) di UBC Sauder School of Business dari 2004-2009 yang berlokasi di negara Kanada. Di sana Lukas Limanaya menekuni Marketing/Marketing Management, General, Transportation and Logistic.
Kemudian Lukas Limanjaya juga mengambil pendidikan Master of Arts in Counseling di Westminster Theological Seminary. Di seminari teologi Protestan yang berlokasi di Pennsylvania tersebut, ia belajar dari 2015-2017. Lukas mendalami studi Biblical Counseling yang berfokus pada Konseling Alkitabiah dari Westminster Theological Seminary.
Mengenal KALM Counseling
KALM Counseling adalah salah satu platform konseling online yang ada di Indonesia. Membawa visi “dunia tanpa orang yang patah” KALM Counseling tumbuh dan berkembang menjadi layanan konseling daring yang populer dan telah digunakan oleh banyak orang yang membutuhkan bantuan perihal masalah kesehatan jiwa.
KALM Counseling memiliki misi membantu orang mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan, melalui percakapan dalam satu waktu. Layanan konseling ini hadir untuk memberikan wadah atau tempat yang aman serta nyaman bagi orang-orang untuk bercerita bebas, kemudian mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
KALM menyediakan platform konseling online sebagai upaya memfasilitasi siapapun yang ingin meningkatkan dan menjaga kesehatan mental-emosional. Layanan konseling yang disediakan bersifat privat, fleksibel, dan terjangkau yang bisa diakses secara online melalui ponsel.
Layanan yang disediakan oleh KALM Counseling ditangani oleh para ahli konseling profesional dan berpengalaman. Para KALMselor, sebutan bagi konselo di KALM, diisi oleh pakar konseling yang telah memiliki sertifikasi dan izin praktik, mulai dari psikologi klinis, psikologi pendidikan, psikologi industri & organisasi, dan lainnya.
Layanan konseling yang disediakan oleh KALM, di antaranya pendampingan psikologis, konseling online & offline, ongoing chat konseling, gratitude journal & wellbeing tracker. Jadi menyediakan layanan secara online, Anda juga bisa mendapatkan bimbingan konseling offline.
KALM tidak hanya menghadirkan layanan konseling berbasis chat saja, KALM juga memiliki layanan konseling berbasis video. Layanan video ini memudahkan mereka yang lebih suka mengobrol dan menatap wajah lawan bicara ketimbang curhat lewat chat.
Layanan online dari KALM tidak bermaksud mengganti layanan konseling tatap muka, namun sebagai alternatif pilihan bagi orang-orang yang lebih nyaman bercerita secara online dan bagi yang masih awam dengan konseling. KALM tidak hanya memberi layanan bagi individu saja, platform online ini juga memiliki layanan konseling untuk perusahaan,
Bagi Anda yang tertarik menggunakan layanan konseling online dari KALM, Anda bisa mengunduh aplikasinya dii Apple Store untuk iOS dan Google Play untuk Android. Untuk membaca informasi lebih lanjut mengenai layanan-layanannya, Anda bisa mengunjungii webnya get-kalm.com.
Demikianlah profil singkat dari Lukas Limanjaya sebagai Co-Founder KALM Counseling. Bersama KALM, Lukas Limanjaya ingin membantu orang-orang yang membutuhkan tempat bercerita dan mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah yang dihadapi.