Gokil! Neraca Perdagangan Indonesia Catat Surplus 55 Bulan Berturut-turut

Surplus neraca perdagangan Indonesia pada November 2024 didukung oleh komoditas unggulan nonmigas seperti bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja. (stabilitasbisnis.com)

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada November 2024 mencatatkan surplus sebesar US$4,42 miliar, menandai keberhasilan surplus selama 55 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus tersebut didukung oleh peningkatan ekspor nonmigas, meskipun sektor migas masih mencatat defisit.

Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan nilai ekspor pada November 2024 mencapai US$24,01 miliar, meski mengalami penurunan 1,70% dibandingkan Oktober 2024.

Penurunan itu terjadi baik pada ekspor migas maupun nonmigas. Sementara itu, impor tercatat sebesar US$19,59 miliar, turun 10,71% secara bulanan, didorong oleh penurunan impor migas hingga 29,88%.

Amalia menambahkan, surplus neraca perdagangan Indonesia pada November 2024 didukung oleh komoditas unggulan nonmigas seperti bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja.

Secara tahunan, ekspor nonmigas mencatat kenaikan sebesar 9,14%, didorong oleh pertumbuhan sektor industri pengolahan sebesar 13,88%.

Meski secara bulanan terjadi penurunan ekspor pada beberapa komoditas seperti minyak kelapa sawit dan tembaga, komoditas seperti batu bara dan besi-baja tetap menunjukkan peningkatan. Ekspor batu bara naik 3,83% secara bulanan, sementara ekspor besi-baja melonjak 6,91%.

Penurunan impor bulanan sebesar 10,71% didominasi oleh penurunan impor migas dan bahan baku penolong, yang menyumbang 71,56% dari total impor November 2024. Kendati demikian, secara tahunan impor bahan baku dan barang konsumsi masing-masing mencatat kenaikan sebesar 0,68% dan 0,62% sehingga neraca perdagangan Indonesia tetap moncer.

China masih menjadi negara mitra dagang utama Indonesia, menyumbang 38,35% dari total impor nonmigas. Sementara itu, nilai impor dari kawasan Uni Eropa mengalami penurunan, baik secara bulanan maupun tahunan.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia sepanjang Januari-November 2024 mencapai US$241,25 miliar, naik 2,06% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan tren surplus yang konsisten, neraca perdagangan Indonesia terus menunjukkan performa positif di tengah tantangan global.

Demikian informasi seputar neraca perdagangan Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Philippinestuffs.Com.